Senin, 17 Agustus 2009

Menghitung Pernafasan


Saluran pernafasan (conducting airway) :
Berfungsi sebagai saluran udara ke daerah pertukaran gas
Terdiri dari hidung, pharynx, larynx, brokhus, bronkhiolus terminalis.
Saluran pernafasan ini dilapisi oleh membran mukosa bersilia yang berfungsi sebagai filter (penyaring), menghangatkan dan melembabkan (humidifikasi)

Saluran Pernafasan Bagian Atas

Hidung :
Terdiri atas nares anterior yang memuat kelenjar sebaseus dgn ditutupi bulu kasar.
Fungsi dari hidung: pengatur kondisi udara (air conditioning): Fungsi ini perlu untuk mempersiapkan udara yang akan masuk kedalam alveolus paru.
Fungsi ini dilakukan dengan cara: mengatur kelembapan, mengatur suhu, penyaring dan pelindung

Faring :
Merupakan jalan persimpangan antara saluran pencernaan dan saluran pernafasan, dan merupakan sebuah pipa yang memiliki otot, terletak di belakang nasofaring (dibelakang hidung), orofaring (dibelakang mulut) dan laringofaring

Larynx :
Merupakan bagian yang terbawah dari saluran nafas bagian atas.
Terdapat pita suara dan epiglotis yang merupakan katup tulang rawan yang bertugas membantu menutup laring pada saat menelan.
Fungsi dari larynx adalah untuk fonasi dan pelindung saluran pernafasan (mencegah aspirasi)

Trakhe :
Trakhea mempunyai tulang rawan
Tempat percabangan trakhea menjadi cabang utama bronkhus kiri dan cabang utama bronkhus kanan disebut karina

Bronkus :
Bronkhus mempunyai tulang rawan datar irreguler otot polos dibronkhus tersusun secara spiral. Bronkhus utama kanan lebih pendek, lebih besar dan hampir vertikal. Bronkhus utama kiri lebih panjang, sempit dan sudut antara trekhea dan bronkhus lebih lebar.


Bronkhiolus :
Merupakan cabang terkecil dari bronkhus, tidak mempunyai tulang rawan pada dindingnya tetapi dikelilingi oleh otot polos.

Alveoli :
Fungsi alveoli sebagai saluran akhir dan untuk melakukan pertukaran gas (O2 dan CO2 ).

Paru-paru :
Paru terletak disebelah dalam dan dilindungi oleh rongga thoraks. Kerangka tulang ini terdiri dari sternum dan kosta dianterior serta skapula, kolumna vertebralis dan kosta diposterior

PERNAFASAN
Pengertian
Proses menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida,uap air dan sisa oksidasi dari paru - paru

Pernafasan Menurut Tempat Terjadinya Pertukaran Gas
Pernapasan internal adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh.
Pernapasan eksternal adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang terjadi antara udara dalam gelembung paru-paru dengan darah dalam kapiler

Proses yang terjadi selama pernafasan
Ventilasi
Pergerakan udara masuk dan keluar dari paru. Udara masuk/keluar dari paru karena selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot pernafasan. Saat inspirasi tekanan udara di atmosfer lebih besar dari tekanan udara di alveolus sehingga udara bias masuk ke alveolus. Saat ekspirasi tekanan udara di alveolus melebihi tekanan atmosfer sehingga udara bergerak keluar dari paru – paru.

Difusi
Pergerakan gas (O2 dan CO2) melintasi membrane alveolar dan kapiler yang disebabkan karena perbedaan konsentrasi. Faktor lain yang mempengaruhi proses ini adalah luas permukaan paru.

Transportasi gas
Proses distribusi O2 kapiler ke jaringan tubuh ke kapiler. Pada proses tranportasi O2 akan berikatan dengan Hb membentuk oksihemoglobin.

Mekanisme Respirasi
Inspirasi (menarik nafas)
Proses masuk udara luar ke dalam paru-paru melalui saluran nafas selanjutnya terjadi proses difusi dari membran alveolus ke kapiler sehingga 02 bersenyawa dengan hemoglobin dan disalurkan ke seluruh tubuh

Ekspirasi
Merupakan proses pasif.
Udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot dan karena paru kempis.
“Satu kali respirasi = satu kali inspirasi + satu kali ekspirasi”

Tipe Respirasi
Pernafasan Dada
Pada waktu seseorang bernafas rangka dada terbesar bergerak. Rongga torak mengembang dan mengempis sesuai dengan irama inspirasi dan ekspirasi.

Pernafasan Perut /Diafragma / abdominal
Jika waktu bernafas diafragma turun naik. Inspirasi seirama dengan pengembangan perut dan ekspirasi dengan pengempisan perut.

Faktor yang Mempengaruhi Pernafasan
*Olahraga
Olahraga meningkatkan frekuensi dan kedalaman untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan menambah oksigen
*Nyeri Akut
Sebagai akibat stimulasi simpatik sehingga meningkatkan frekuensi dan kedalaman pernafasan. Klien dapat menghambat pergerakkan dada bila ada nyeri pada area dada.
*Usia (secara normal kecepatan berbeda)
*Ansietas
*Anemia
*Posisi tubuh
*Medikasi
*Cedera batang otak

Yang Perlu di Perhatikan Dalam Pernafasan
Frekuensi Pernafasan.
Irama nernafasan.
Perbandingan frekuensi nafas dan nadi
Kedalaman.
Karakter atau sifatnya.

Frekuensi Pernafasan
Frekuensi Pernafasan Normal
•Bayi baru lahir 40 - 60 x/menit.
•1 - 11 bulan 30x/menit
•2 tahun 25x/menit
•4 - 12 tahun 19 – 23x/menit
•14 - 18 tahun 16 - 18x/menit
•Dewasa 12 - 20x/menit
•Lansia ( >65 tahun ) Jumlah respirasi meningkat bertahap


Irama Pernafasan
Keteraturan inspirasi dan ekspirasi pernafasan yang normal. Irama pernafasan menggambarkan teratur atau tidaknya pernafasan.
Perbandingan antara frekuensi nafas dengan nadi. 1 : 4

Kedalaman
Dikaji dengan mengobservasi derajat penyimpangan atau gerakan dinding dada.

Karakter dan Sifat
Pada orang yang normal saat inspirasi dan ekspirasi tidak bersuara, pada orang yang abnormal dalam bernafas bersuara.
Whezzing (mengi) : secara relative nadanya tinggi, dengan kualitas merintih.
Bila terjadi penyempitan saluran pernafasan.
Ronkhi : Nada rendah, dengan kualitas mendengkur. Dapat disebabkan karena penumpukan sekret

Gangguan Pernafasan
Takhipnoe : frekuensi pernafasan teratur namun cepat secara tidak normal
Keadaan ini fisiologis terjadi peningkatan pengeluaran tenaga, ketegangan / emosi.
Patologis : Gejala yang menyertai demam penyakit paru dan jantung (>24x/mnt )
Bradipnoe :Frekuensi Pernafasan teratur namun lambat secara tidak normal
( <>Tujuan menghitung pernafasan:
Mengetahui jumlah pernafasan/mnt
Membantu menentukan diagnosa dan prognosa.
Mengetahui keadaan perkembangan pasien.

Pelaksanaan Perhitungan Pernafasan
Secara rutin bersamaan setelah menghitung nadi, terutama pada pasien yang mengalami gangguan sistem pernafasan ataupun gangguan hematologi.
Sewaktu bila diperlukan.
Atas instruksi dokter.
Pada waktu pasien akan, sedang, sesudah dibedah.

Cara Kerja Menghitung Pernafasan
Persiapan alat:
Jam tangan dengan jarum penunjuk detik.
Pena dan buku catatan.
Jangan memberitahu klien bahwa perawat akan menghitung frekuensi pernafasan

Pastikan Klien dalam posisi nyaman duduk lebih baik.
Rasional : Ketidaknyamanan dapat menyebabkan klien bernafas cepat.
Menghitung pernafasan dengan menghitung turun naiknya dada sambil memegang pergelangan tangan.
Rasional : Memegang tangan pasien bisa mencegah perubahan kecepatan pernafasan, karena merasa diamati
Observasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali ekspirasi)
Rasional : Menjamin hitungan mulai dengan siklus pernafasan normal.
Hitung frekuensi pernafasan selama 1 menit penuh
Rasional : Menjamin hasil perhitungan lebih akurat
Sambil menghitung, perhatikan apakah kedalaman pernafasan: dangkal, dalam atau normal, apakah irama normal
Rasional : Karakter gerakan ventilasi dapat menunjukkan perubahan khusus / status penyakit.
Catat hasil pada bagan. Laporkan adanya tanda perubahan pernafasan
Rasional : Memberikan data untuk pengamatan perubahan pada kondisi pasien.

Pertimbangan Pediatrik.
Mengejutkan / membangunkan bayi untuk mengukur RR dapat meningkatkan frekuensi pernafasan tidak benar.
Bisa dilihat/ di observasi RR pada saat berbaring tenang dengan dada / abdomen tidak ditutup selimuti.
Pertimbangan Geriatri
Orang dewasa normalnya bernafas 12 sampai dengan 20x / mnt.
Peningkatan usia dapat diikuti dengan peningkatan frekuensi pernafasan karena peningkatan kekakuan dinding dada.